Sabtu, 22 Agustus 2015

Rahasia Facebook


Mungkin teman - teman dah pada tau tombol - tombol rahasia yang ada difacebook. Ternyata facebook menyimpan tombol - tombol rahasia untuk mempermudah kita mempergunakan media sosial yang satu ini. Dan secara tidak sengaja aneh kepencet ma yang namanya tombol ALT+4, trus facebook langsung mengalihkan ke halaman pesan yang masuk, kemudian ane coba - coba deh itu tombol semua, trus faceboook mengalihkan ke halaman yang berbeda - beda. lumayan juga neh, nambah pengetahuan pikir ane. dan teman - teman silahkan mencoba sendiri dan semoga menemukan tombol - tombol rahasia lainya. karena Pengalaman adalah guru yang paling berharga. kita langsung 

1. ALT+1 : Jalan Pintas Untuk Kembali ke Beranda.
2. ALT+2 : Jalan Pintas Untuk Kembali Ke Profile Facebook anda.
3. ALT+3 : Untuk Melihat Siapa saja teman yang belum anda konfirmasi.
4. ALT+4 : Untuk Melihat Pesan.
5. ALT+5 : Untuk Melihat Seluruh Pemberitahuan facebook anda.
6. ALT+6 : Jalan Pintas Menuju Pengaturan Akun Anda.
7. ALT+7 : Untuk Melihat Semua Aktifitas Anda Difacebook.
8. ALT+8 : (Ini yang paling unik) Apabila anda menekan tombol ini, maka anda akan di alihkan ke                        fanspage facebook Indonesia.
9. ALT+9 : Ini adalah Kebijakan Facebook.
10. ALT+0 : Untuk Menemukan Bantuan Di facebook
11. ALT+Tab : jalan pintas untuk kembali kepekerjaan kita ( word / excel)
Source ; dari berbagai sumber

Awal Terbentuknya MLTR








Awal Terbentuknya “MLTR”
Siantarnews – Jascha Richter dilahirkan pada 24 Juni 1963. Ia menghabiskan tahun pertama hidupnya di New Hampshire, Amerika Serikat, sebelum keluarganya memutuskan untuk pindah kembali ke Denmark, di mana mereka menetap di Århus. Sebagai seorang anak-anak, Richter mulai bermain suling dan cello, kemudian piano. Ia dibesarkan dalam lingkungan musik klasik, tetapi dalam bukunya, masa remaja awal, ia mulai bermain dan menyusun musik pop. Ia sering mendengarkan lagu-lagu Elton John, Supertramp dan Bee Gees
Kemudia pada tahun 1987 di sebuah sekolah tinggi di Aarhus, Jascha Richter ( lahir 1963) bertemu dengan Kare Wanscher ( lahir 1969) dan  Mikkel Lentz ( lahir 1968).  Ketiganya sama – sama pencinta music. Merasa saling cocok dan memiliki aliran music yang sama mereka sepakat untuk membentuk " café -band " kecil .
Kemudian pada musim semi tahun 1988 dibentuklah Michael Learns To Rock dengan komposisi  penyanyi dan pemain keyboard Jascha Richter, drummer Kare Wanscher, gitaris Mikkel Lentz dan bassist Soren Madsen.
Pada Mei 1988 di Aarhu mereka bersaing dalam kompetisi bakat besar di Aarhus . Melalui Keputusan wasit. Mr JP Andersen yang melihat bakat besar pada mereka MLTR memenangkan kompetesi tersebut  dan menemukan manajer baru. Kemudian mereka intens melakukan tour untuk memperkenalkan album mereka selama dua tahun di wilayah Negara Denmark
Pada bulan September 1991 mereka merilis debut album mereka "Michael Learns to Rock". Lagu andalan mereka  "THE ACTOR"  salah satu lagu di album mampu menarik banyak peminat di Denmark sehingga mencapai tangga lagu Denmark. Kemudian pada Januari 1992 rekaman mereka berada di urutan pertama puncak tangga lagu Negara Norwegia, Swedia, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.
Ditahun yang sama MLTR tur intensif di Denmark mereka mengunjungi beberapa negara di timur jauh. Sepanjang jalan Jascha Richter menulis lagu untuk album kedua "Colours" yang sudah dirilis pada Oktober 1993.Richter juga telah merilis dua album solo, Blue Planet pada tahun 2002 dan Where I Belong pada tahun 2006.
18 bulan ke depan mereka menghabiskan tur ke sebagian Negara belahan dunia dan menjual lebih dari 1 juta kopi . "Colours " yang dirilis di sebagian besar Eropa dan di timur jauh . " sleeping Child " dan dua single berikutnya " 25MINUTES " dan " OUT OF THE BLUE " berada  dipuncak tangga lagu dan band sehingga menerima banyak album emas dan platinum .
Source : http://www.mltr.dk/biography
by : Lalang

Selasa, 18 Agustus 2015

Kisah Hachiko - Anjing jepang


Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.
Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang.

Beginilah ceritanya :
Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.
Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.
Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti. Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.

Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan,” saya akan menunggu tuan kembali.”
” Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!” teriak pegawai kereta setengah berkelakar.
Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras,”guukh!”

Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.
Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.
Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.
Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.
Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya. Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.
Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang. Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemudian, dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.
Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.
Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.
Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.
Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba. Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemudian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.
Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.
Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati. “I’ll be waiting for you” (Aku akan menunggumu)
Sumber : Wikepedia, Joyhomework, Hachiko A dog Stoory,
Editor : Lalang

Selasa, 11 Agustus 2015

Nama Aneh di Dunia




Apalah arti sebuah nama? mungkin kata itu yang cocok untuk mengawali kalimat ini. Namun, beberapa orangtua ternyata mempunyai pikiran berbeda. Mereka tidak mau memberi nama anaknya biasa-biasa saja, harus sesuatu yang spektakuler seperti nama superhero.

Namun hasilnya ternyata justru membuat orang tertawa melihat nama-nama unik tersebut.. Meski begitu mereka patut bersyukur karena namanya sangatlah unik dan berbeda dari lainnya. Berikut kumpulkan nama-nama unik dari seluruh penjuru dunia:
1. Anti Dandruf : Kok kayak nama shampo gitu ya, oalah kang.......

2.     Batman : tinggal nunggu Pahlawan bertopeng neh,, biar klop….

3. Dono Kasino Indro ; Pasti ortunya Penggemar warkop , heee, heee

4. Dont Worry : kalau yang ini, biar gak terlalu pusing mikirin dunia ini

1     5. Entah A. : Entah Akhhhhhhh,,,,  Saya aja bingung pak, apalagi bapak??

 6.     I Made Supermen : ada penggemar Satria Baja Hitam pasti ada penggemar supermen…. 

7.   Kamaruddin  BIN Mohamad ………., Seram akhhhhhhhhhh, gak berani koment

8. .     Karma :  No Comment deh,, Ntar kena karma, heee, heee..
 9.     Loe Yakin Untung Luganda : Hemm, ngomongin untung, semoga beruntung teyussss

10. Sumiati : memang tidak ada yang aneh dengan nama ini.. Opsss, tp liat dulu apa statusnya

11.    Minal Aidin Wal Faizin : Hemmm, pasti waktu lebaran heee,,,heee

12.    Royal Jelly : Tambah lapar nehhhhh, padahal belum waktunya

13.  Satria Baja Hitam : Penggemar berat film Satria Baja Hitam kalee

14. Selamet  Dunia Akhirat : hemmmm….. Biar  masuk surga kaleee, AMIN

 15.    Tuhan : Hemm,,  Nama yang satu ini ada – ada aja.
Source : google image

Senin, 10 Agustus 2015

Profil Herman Delago Manik


Nama                          : Hermann Delago Manik
Tempat/ tanggal lahir : Austria, 1957
FB Fan Page               : Facebook Herman Delago
Website                       : http://www.delago.at/
Youtube                      : http://www.youtube.com/user/hermanik
Band                           : Stadtmusik Landeck-Perjen, Stadtmusik-IMST
Album                         : Didge Goes World, Gado-Gado, Trancealpin, Salzwelten, Tobatak

Herman Delago menikah  dengan gadis Batak dan diberi marga Manik hingga sampai sekarang dia di panggil dengan Herman Delago Manik.

Herman Delago adalah seorang Insrtumentalis dan kompesor yang terdiri dari alat Musik Gitar, Trumpet dan organ  di sebuah Universitas yang bernama Innsbruck. Universitas Innsbruck adalah universitas di Austria yang telah berdiri sejak tahun 1669. Universitas ini adalah pendidikan terbesar di negara bagian ini dan terbesar ketiga di Austria. Yang berada di Innrain 52, 6020 Innsbruck, Austria. 

    University of Innsbruck Universitas Leopoldino Franciscea, also called Alma Mater Oenipontana

                                                                In the main building of the University of Innsbruck

Sebagai Instrumentalis dan Kompesor  dia kemudian membuat album Digerido. Tak hanya disitu juga membentuk AUSTRIA TRIO dan Viller Spatzen ditambah beberapa kelompok Jazz ) 

Perkenalannya pada Indonesia dan Musik Batak dimulai sejak 1995 ketika Ia menginjakkan kaki pertama kali di Bali sebagai turis. Saat itu Ia mendengar seorang bule lain menyanyikan lagu Butet dan langsung terkesan dengan melodinya.

kemudian Herman pun Memutuskan untuk mempelajari musik Batak langsung dari daerah asalnya setelah jatuh cinta pada pendengaran pertama. Pada 1997 akhirnya Herman pun menyambangi tanah Batak dan mempelajarinya disana. Dalam waktu singkat Ia mampu untuk menguasai musik Batak, padahal menurut pengakuannya Ia hanya mempelajarinya dari pengalaman bergaul dan bernyanyi di "kedai tuak" saja. Menurut dia Orang Batak sangat musikal sekali walaupun tidak mempelajarinya melalui pembelajaran dari sekolah musik

Pertemuan Herman dengan Vicky Sianipar secara tidak sengaja di sebuah warung kopi.  Mereka kemudian mengaransemen lagu Batak menjadi lebih hidup dan agar lebih popular dalam album TOBATAK. Album ini dipasarkan oleh label BSC Music Jerman. Pada Agustus 2011, Delago mengadakan konser dalam Project TOBATAK, kolaborasi antara Delago dan Vicky serta disuport beberapa artis dan musisi lainnya seperti Manu Delago, Korem Sihombing, Dewi Marpaung, Dany K (Austria).

Source : progarchives.com
                en.wikipedia.org
                ericsanjayasinaga.blogspot
Editor : Kevin

Formulir Permohonan Mengikuti Diklat Prajabatan

                                                                                                           Pematangsiantar,

Hal       : Permohonan Mengikuti Diklat                                            Kepada Yth :
  Prajabatan Gol                                                                  Bapak Walikota Pematangsiantar
c/q. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
                                                               Pelatihan Kota Pematangsiantar
                                                                                                       di-
            Pematangsiantar


Sehubungan dengan surat Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor                     :
                                                   tanggal                                       tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah, dengan ini saya :

Nama                           :

NIP                              :

Golongan                     :

No. Telpon / HP           :

bermohon kepada Bapak agar sudi kiranya untuk mengikutsertakan saya mengikuti diklat Prajabatan pada tahun 2015. Sebagai bahan pertimbangan bagi bapak, turut saya lampirkan fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir. Mengenai biaya, saya bersedia menanggungnya dan tidak menuntut dana APBD kota Pematangsiantar

Demikian saya sampaikan, atas kesediaan Bapak saya ucapkan terimakasih



Hormat saya,
     
                                                                                                                                                           
        NIp


Sabtu, 08 Agustus 2015

Profil Menteri Susi Pudjiastuti


Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 50 tahun) adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dariKabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.
Masa kecil dan pendidikan
Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran. Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran. Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya. Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Penghargaan
  • Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
  • Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
  • Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
  • Metro TV Award for Economics-2006,
  • Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
  • Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
  • Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
  • Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
  • Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC, 2011
  • Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
  • Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastutiningrat, dari Keraton Surakarta Hadiningrat, 2015
Pada tahun 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26 Oktober2014, dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu Susi Pudjiastuti ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Kehidupan Pribadi
Ia sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan Christian von Strombeck. Ia memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier.
Sumber : Wikipedia

Editor : Lalang / kevin